Goleti Blog Niki

Rabu, 15 Desember 2010

11 Keistimewaan Sholat Tahajjud By Qiyamul Lail

Ada 2 wasiat Allah buat manusia:

1. Wasiat Khusus

Yaitu wasiat Allah yang disampaikan buat anak-anak Ibrahim melalui Nabi Ibrahim A.S.

Sebagaimana firman Allah:

"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS. 2 : 132)

2. Wasiat Umum

Yaitu wasiat Allah untuk seluruh orang beriman, sebagaimana Firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. 3 : 102)

Dalam 2 wasiat tersebut, Allah mewasiatkan agar kita jangan mati kecuali dalam memeluk agama Islam. Ayat-ayat ini juga bisa menjawab syubhat yang didengung-dengungkan oleh Kaum Liberal yang menyatakan semua agama sama. Kalo memang sama, kenapa Allah hanya menyuruh kita untuk memeluk agama Islam???

Berikut saya sampaikan 11 Keistimewaan Islam agar kita lebih yakin memeluk agama ini, dan tidak menjual aqidah kita hanya untuk mendapatkan nikmat dunia belaka. Naudzubillahi min dzalik.

1. Lafadz Islam diberikan langsung oleh Allah SWT.

Allah berfirman: "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam..." (QS. 3 : 19). Hal ini berbeda dengan agama lain yang namanya berdasarkan nama orang, nama tempat, dan nama-nama lainnya yang berhubungan dengan agama itu. Misal Nasrani yang diambil dari nama tempat yaitu Nazareth, Budha berasal dari nama Sidharta Gautama Budha, dan lain sebagainya.

2. Islam menghapus seluruh dosa dan kesalahan bagi orang kafir yang masuk Islam.

Hal ini berdasarkan Firman Allah:

"Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu : "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ." (QS. 8 : 38)

3. Islam menjadi sebab terhindar seseorang dari api neraka.

Rasulullah bersabda, "Tidak akan masuk Neraka barang siapa dalam hatinya ada iman walaupun seberat biji sawi." (HR. Muslim).

4. Islam adalah agama dalil.

Pada waktu jaman Rasulullah SAW masih hidup, setiap permasalahan selalu menunggu dalil atau wahyu dari Allah SWT. Islam bukan agama opini, dalam menafsirkan Al-Quran, kita diharuskan menafsirkan berdasarkan pemahaman para Sahabat yang langsung didapat dari Rasulullah SAW.

Diriwayatkan pula dari Jundab, dia berkata, Rasulullah bersabda, "Siapa saja yang berbicara mengenai Al Qur'an dengan pendapatnya sendiri kemudian benar maka ia tetap dianggap salah" (HR Abu Dawud, HR At Tirmidzi)

Apapun yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pasti berdasarkan wahyu, karena Allah berfirman:

"Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya." (QS. 69 : 44-46)

5. Islam menghapus agama samawi yang lainnya.

Allah berfirman:

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. 3 : 85)

6. Hukum Islam berlaku untuk semua lapisan umat.


Ada kisah wanita yang termasuk kaum berada yang mencuri yang tetap mendapat hukuman potong tangan.

Hadis yang diriwayatkan oleh penyusun hadis termasyhur yaitu Muslim, adalah sebagai berikut:

“Bersumber dari Aisyah isteri Nabi Saw, sesungguhnya orang-orang Quraisy dibingungkan oleh masalah seorang wanita Makhzumiyah yang kedapatan mencuri, sekalipun ia mengingkarinya. Mereka memperbincangkan, siapakah yang berani menyampaikan masalah ini kepada Rasulullah.

Dengan serentak mereka mengusulkan, ‘Tidak ada yang berani melakukan itu kecuali Usamah, orang yang dikasihi Rasulullah.’ Maka dibawalah wanita tersebut menghadap Baginda Rasul.

Mendengar permintaan pengecualian hukuman atas wanita itu, wajah Rasulullah berubah memerah. Beliau bersabda, ‘Jadi kamu ingin memintakan syafa’at terhadap salah satu hukum Allah?’ Usamah bin Zaid menjawab, “Maafkan aku wahai Rasulullah’.

Satu sore Rasulullah berdiri dan berpidato. Setelah memanjatkan puja puji kepada Allah sebagaimana mestinya, beliau kemudian bersabda, ‘Syahdan. Sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, manakala di antara mereka ada orang mulia yang mencuri, mereka membiarkannya saja. Tetapi jika orang lemah yang mencuri, maka segera dihukum. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamanNya, sesungguhnya aku apabila mendapati kenyataan Fatimah puteri Muhammad mencuri, maka akan aku potong tangannya’.Kemudian Rasulullah Saw tetap memerintahkan untuk memotong tangan wanita yang mencuri tersebut.

Yunus, ibnu Syihab, Urwah dan Aisyah berkata, ‘Setelah peristiwa itu wanita tadi lalu bertaubat dengan baik dan menikah. Satu hari dia datang menemuiku untuk minta tolong mengajukan hajat permintaannya kepada Rasulullah, dan aku penuhi permintaannya tersebut.’ “

7. Dalam Islam, orang yang khilaf atau lupa tidak dihukum.

Allah berfirman:

"...Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 33 : 5)

8. Islam membahas semua urusan / perkara baik duniawi maupun ukhrowi.

Seluruh urusan dibahas oleh Islam secara detail. Bahkan urusan, maaf, buang air kecil pun juga di atur.

Pernah kaum musyrikin berkata kepada Salman Al Farisi radliallahu anhu: “Nabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai pun perkara adab buang hajat”. Salman menjawab: “Ya, beliau mengajarkan kami adab buang hajat”. (HR. Muslim no. 262)

9. Islam saja agama yang sempurna

Allah berfirman:

"... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu..." (QS. 5 : 3)

10. Islam menghendaki kemudahan dan sesuai dengan kemampuan.

Allah berfirman:

"...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..." (QS. 2 : 185)

11. Islam untuk semua umat.

Allah berfirman:

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. 21 : 107)

Hadits shahih Muslim :

Dari Jabir bin Abdullah Al-Anshari radiyallahu’anh, ia berkata: Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Aku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi sebelumku. Semua nabi sebelumku diutus hanya kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada semua manusia yang berkulit merah dan hitam. Dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan kepada seorang pun sebelumku. Bumi diciptakan untukku dalam keadaan suci menyucikan dan sebagai mesjid. Barang siapa yang menemui waktu salat, maka salatlah di tempat ia berada. Aku diberi kemenangan dengan membuat takut musuh selama jarak perjalanan satu bulan. Dan aku juga diberi syafaat.“

Wallahu' alam bishawab.

Jumat, 05 November 2010

Macam-macam Hati (nasehat habib Abdullah bin Alwi Al-haddad)

*Sebaik-baiknya hati adalah yang bersih suci dari keburukan, yang tunduk kepada yang haaq (kebenaran) dan petunjuk yang diliputi kebaikan. Di dalam Hadits dikatakan,

Hati itu ada 4 macam :

1. Hati yang tidak berselaput, di dalamnya terdapat pelita yang menerangi. Ini hati orang mukmin.
2. Hati yang hitam tak tentu tempatnya. Ini hati orang kafir.
3. Hati yang terbelenggu diatas kulitnya. Ini hati orang munafik.
4. Hati yang mendatar, padanya terdapat iman dan nifaq (kemunafikan).

Perumpamaan iman yang meliputinya seperti batang tumbuhan yang disirami air tawar. Sedangkan perumpamaan nifaq seperti setumpuk kudis yang diselaputi nanah dan darah busuk. Maka yang mana di antara keduanya berkuasa, kesitulah hati tertarik.

Hati yang ke-4 inilah yang terdapat pada kebanyakan kaum muslimin. Amalnya bercampur aduk sehingga keburukannya lebih banyak daripada kesempurnaannya. Dalam Hadits lain dikatakan,

“Sesungguhnya iman itu bermula muncul di dalam hati sebagai sinar putih, lalu membesar, hingga seluruh hati menjadi putih. Sedangkan nifaq itu bermula muncul di dalam hati seperti noda-noda hitam, lalu menyebar, hingga seluruh hati menjadi hitam.”

Sesungguhnya iman akan bertambah dengan cara menambah amal saleh disertai keikhlasan. Sedangkan nifaq akan bertambah dengan cara mengerjakan amal buruk, seperti meninggalkan perkara wajib dan melakukan larangan agama. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW,

“Barangsiapa melakukan dosa, maka akan tumbuh dalam hatinya setitik hitam. Jika ia bertobat, maka terkikislah titik hitam itu dari hatinya. Jika ia tidak bertobat, maka menyebarlah titik hitam itu sehingga seluruh hatinya menjadi hitam.”



Hal ini sesuai dengan firman Allah,

“Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang mereka selalu kerjakan itu menutupi hati mereka.” (QS. 83:14)

Seorang manusia tidak akan ditimpa suatu musibah, kecuali karena dosanya sendiri. Sebagaimana dikatakan di dalam Al-Qur’an,



“Dan musibah apa saja yang menimpa kamu maka itu disebabkan oleh perbuatanmu sendiri.” (QS. 42:30)

Maka dari itu, hendaklah kita berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dosa. Jika pun sudah terlanjur, maka hendaklah bersegera bertaubat. Bukankah dikatakan di dalam Al-Qur’an,



“Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. 49:11)

“(Dialah) Yang mengampuni dosa dan menerima taubat, Yang pedih siksanya, Yang mempunyai karunia. Tiada tuhan selain Dia dan hanya kepada-Nya-lah tempat kembali.” (QS. 40:3)

“Dan tiada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya.” (QS. 40:13-14)

[Disarikan dari Nashoih Diniyyah, Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad]

Waspadailah Empat Perkara

Ada empat hal yang harus dihindari, karena akan menyebabkan sempitnya penghidupan, keruhnya hati, dan sempitnya dada, yaitu:

1. Suka mengeluh terhadap qadha’ dan qadar Allah dan merasa tidak puas dengannya.

2. Terjerumus ke dalam berbagai perbuatan maksiat tanpa ada kemauan untuk bertobat. “Katakanlah:’Hal itu adalah akibat ulah diri kalian.’” (Q.S. 3: 165) “Semua itu akibat ulah kalian.’” (Q.S. 42: 30)

3. Dengki kepada orang lain, suka balas dendam, dan iri dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka. “Apakah mereka iri hati kepada orang yang diberi karunia oleh Allah?” (Q.S. 4: 54) Rasulullah SAW telah bersabda: “Tidak ada ketenangan bagi pendengki.”

4. Berpaling dari peringatan Allah. “Barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (Q.S. 20: 124)

sumber: Laa Tahzan

Hikmah Berbeda Pendapat

“Kalau sekiranya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan hanya satu (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikannya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu pperselisihkan. “ (Q.S. AL-Maidah 48).

Ayat tersebut, Menggambarkan bahwa adanya golongan, madzhab, qabilah, komunitas. Itu semua sudah menjadi sunnatullah, sesuatu yang sudah dikhendaki oleh Allah swt. Dengan adanya manusia berkelompok, berbeda pendapat antara golongan yang satu dengan yang lain adalah wajar. Yang penting adalah bahwa setiap golongan harus berlomba mewujudkan kemaslahatan umat, bukan sebaliknya malah menimbulkan pertentangan dan permusuhan umat.

Adapun perbedaan faham dari masing-masing golongan itu selama dalam masalah Fuuru’, bukan masalah pokok, tidak perlu kita besar-besarkan. Tetapi justru disinilah tiap golongan itu berlomba untuk dapat berbuat yang terbaik bagi masyarakat.

Nabi bersabda, “aku memohon kepada Rabku 3 macam, Pertama aku mohon agar umatku jangan mati kelaparan karena musim kering, kedua aku mohon pula kepada Rabku agar umatku jangan sampai mati karam, dan terakhir aku mohon agar umatku jangan saling bermusuhan. Dua dari tiga permohonanku itu diterima Allah, tapi yang terakhir yaitu permohonan ketiga tidak diperkenankan oleh Allah,” (Hadits Nabi dari Abi Sa’ad, diriwayatkan Imam Muslim).

Hadits tersebut, kita mendapatkan pelajaran dan hikmah yang berharga, mengapa Allah tidak menerima permohonan Nabi-nya, agar Ummat islam ini hanya ada satu golongan saja, satu pemahaman yang sama dalam setiap permasalahan? Jawabannya adalah bahwa kalau umat islam hanya 1 golongan, maka itu artinya manusia sama dengan Malaikat. Bila hal ini terjadi tentu itu akan bertentangan dengan khendak Allah, dan Manusia akan bersifat statis, tidak kreatif.
Dengan demikian tentu kita perlu berjuang, berjihad, atau ber Amar ma’ruf nahi munkar,.
Wallahu a’lam.

Kata Bijak

Hadapilah problem hidup diri kmu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan diri kmu di kuasainya.Biarkanlah diri kmu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna. (Hellen Keller) Memecahkan masalah itu sult.mengenal masalah lebih sulit.tetapi menemukan masalah jauh lebih sulit (Albert Einstein)

MARS IAIIG

Tengadahlah kedua tangan 
Memuji kebesaranmu
Pewaris ulama t'lah datang 
Pembawa semangat islam

Dengan semangat '45 
Berdasarkan pancasila
Institut Agama Islam Imam Ghozali berdiri 

*Mari kita bersyukur 
  Atas karunianya 
  Amar ma'ruf nahi munkar
  Bagi indonesia makmur
  Hiduplah IAIIG Semoga tuhan memberkahi...........

HYMNE IAIIG

Bersinar terang kalam illahi
Menghias dada insani
Satukan langkah untuk membangun 
Nusa, bangsa dan agama

Dari Institut Agama Islam Imam Ghozali kita
Lahir pewaris para ulama penerus citra cita
Illahi robbi kami pohonkan taufiq hidayah-Mu
Dengan semangat ikhlas mengabdi pancarkan jiwa islam
Berkahilah IAIIG Amin.....Amin.....

Rabu, 20 Oktober 2010

DARAH JUANG

Di sini negeri kami 

Tempat padi terhampar 

Samudranya kaya raya 

Negeri kami subur tuhan 

Di negeri permai ini 

Berjuta rakyat bersimbah luka 

Anak kurus tak sekolah 

Pemuda desa tak kerja 


Mereka di rampas haknya 

Tergusur dan lapar

Bunda relakan darah juang kami

Tuk bebaskan rakyat

Mereka di rampas haknya 

Tergusur dan lapar

Bunda relakan darah juang kami

Padamu kami berjanji

Padamu kami berbakti

Senin, 20 September 2010

Agar Menjadi Istri cerdas Dan Solikhah


Dari rumah sederhana bisa menjadi surga, seharusnya rumah yang lebih bagus secara lahir/fisik lebih bahagia, asalkan sang istri pandai menata dan sang suami pandai memimpin.



Suami bekerja memeras keringat dan membanting-tulang untuk menafkahi keluarga, istri di rumah menata rumah tangga yang rapi enak dipandang. sehingga Menjadi Surga yang serasi.

Suatu rumah tangga tidak akan memiliki dan memancarkan surga bila tidak ada wanita shalihah yang menatanya.

Maka dari itu wanita WAJIB menuntut ilmu, ilmu Islam dan ilmu lainnya dalam menata dan kreatif dalam rumah tangga sebagau salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan seorang wanita kepada Allah SWT.



Rasulullah SAW bersabda, "Wanita (istri) itu adalah pemimpin di rumah suaminya dan bakal ditanya tentang kepemimpinannya itu serta tentang harta suaminya." (Riwayat Bukhari dan Muslim).

KerInDuaN Q padAmU


Sebentuk awan menghiasi langit

Kau lihatkah itu sayang ?

mencorak indah dilangit sana…

Kutatap, kurasakan kerinduan

kerinduan atas kebersamaan kita…

Sayang awan putih itu masih mewarnai langit,

memberikan corak biru putih pada langit itu…

Ku ingin saat ini kau juga memandang langit itu,

biar kau juga bisa merasakan kerinduan ku yang mendalam…

Sabtu, 28 Agustus 2010

P3mUd@ sEj@T!

PEMudA SeJaTi @DaLaH PEmUDa YAnG bAnGGa aKaN dIrINYa

PeRsIaPkanLaH dIrIMu TuK HaRi YaNG aKaN DatAnG TuK mEnDaPAt KeSeNANgAn dI KeMuDiAN HaRi ....

pErGUnaKAnLaH WaKtu 'U' UnTuk meNUnTut iLmU SEbAgAi bEkAL Tuk mAsA DePaNmu

SEbAb jIKa sEorANg pEmUDA TaNpa wAwASAn dI HaRi TUa kAn MeNuAI pEnYeSaLaN

BeRSaBaRLaH............,.,.,.,.,.,.
DaLam MeNiTi JaLaN .......

JAdIlaH ORaNG YaNG SeNaNtIAsA DALaM KEbenArAN

HeNdAKLaH 'U' TAHu dENgAn SeGaLa kEYaKINan

BaHwA OrANg YaNg SAbAR SENaNtIasa DaLaM kASiH SayaNg ALLAH

JaNgaNlaH 'U' lALuI HIDuP DaLam KEmUNgkARaN

HiDupLaH dENGaN pEnUH MAnfAaT tUk SeMuA oRaNg....^_^