Goleti Blog Niki

Jumat, 05 November 2010

Macam-macam Hati (nasehat habib Abdullah bin Alwi Al-haddad)

*Sebaik-baiknya hati adalah yang bersih suci dari keburukan, yang tunduk kepada yang haaq (kebenaran) dan petunjuk yang diliputi kebaikan. Di dalam Hadits dikatakan,

Hati itu ada 4 macam :

1. Hati yang tidak berselaput, di dalamnya terdapat pelita yang menerangi. Ini hati orang mukmin.
2. Hati yang hitam tak tentu tempatnya. Ini hati orang kafir.
3. Hati yang terbelenggu diatas kulitnya. Ini hati orang munafik.
4. Hati yang mendatar, padanya terdapat iman dan nifaq (kemunafikan).

Perumpamaan iman yang meliputinya seperti batang tumbuhan yang disirami air tawar. Sedangkan perumpamaan nifaq seperti setumpuk kudis yang diselaputi nanah dan darah busuk. Maka yang mana di antara keduanya berkuasa, kesitulah hati tertarik.

Hati yang ke-4 inilah yang terdapat pada kebanyakan kaum muslimin. Amalnya bercampur aduk sehingga keburukannya lebih banyak daripada kesempurnaannya. Dalam Hadits lain dikatakan,

“Sesungguhnya iman itu bermula muncul di dalam hati sebagai sinar putih, lalu membesar, hingga seluruh hati menjadi putih. Sedangkan nifaq itu bermula muncul di dalam hati seperti noda-noda hitam, lalu menyebar, hingga seluruh hati menjadi hitam.”

Sesungguhnya iman akan bertambah dengan cara menambah amal saleh disertai keikhlasan. Sedangkan nifaq akan bertambah dengan cara mengerjakan amal buruk, seperti meninggalkan perkara wajib dan melakukan larangan agama. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW,

“Barangsiapa melakukan dosa, maka akan tumbuh dalam hatinya setitik hitam. Jika ia bertobat, maka terkikislah titik hitam itu dari hatinya. Jika ia tidak bertobat, maka menyebarlah titik hitam itu sehingga seluruh hatinya menjadi hitam.”



Hal ini sesuai dengan firman Allah,

“Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang mereka selalu kerjakan itu menutupi hati mereka.” (QS. 83:14)

Seorang manusia tidak akan ditimpa suatu musibah, kecuali karena dosanya sendiri. Sebagaimana dikatakan di dalam Al-Qur’an,



“Dan musibah apa saja yang menimpa kamu maka itu disebabkan oleh perbuatanmu sendiri.” (QS. 42:30)

Maka dari itu, hendaklah kita berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dosa. Jika pun sudah terlanjur, maka hendaklah bersegera bertaubat. Bukankah dikatakan di dalam Al-Qur’an,



“Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. 49:11)

“(Dialah) Yang mengampuni dosa dan menerima taubat, Yang pedih siksanya, Yang mempunyai karunia. Tiada tuhan selain Dia dan hanya kepada-Nya-lah tempat kembali.” (QS. 40:3)

“Dan tiada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya.” (QS. 40:13-14)

[Disarikan dari Nashoih Diniyyah, Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad]

Waspadailah Empat Perkara

Ada empat hal yang harus dihindari, karena akan menyebabkan sempitnya penghidupan, keruhnya hati, dan sempitnya dada, yaitu:

1. Suka mengeluh terhadap qadha’ dan qadar Allah dan merasa tidak puas dengannya.

2. Terjerumus ke dalam berbagai perbuatan maksiat tanpa ada kemauan untuk bertobat. “Katakanlah:’Hal itu adalah akibat ulah diri kalian.’” (Q.S. 3: 165) “Semua itu akibat ulah kalian.’” (Q.S. 42: 30)

3. Dengki kepada orang lain, suka balas dendam, dan iri dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka. “Apakah mereka iri hati kepada orang yang diberi karunia oleh Allah?” (Q.S. 4: 54) Rasulullah SAW telah bersabda: “Tidak ada ketenangan bagi pendengki.”

4. Berpaling dari peringatan Allah. “Barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (Q.S. 20: 124)

sumber: Laa Tahzan

Hikmah Berbeda Pendapat

“Kalau sekiranya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan hanya satu (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikannya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu pperselisihkan. “ (Q.S. AL-Maidah 48).

Ayat tersebut, Menggambarkan bahwa adanya golongan, madzhab, qabilah, komunitas. Itu semua sudah menjadi sunnatullah, sesuatu yang sudah dikhendaki oleh Allah swt. Dengan adanya manusia berkelompok, berbeda pendapat antara golongan yang satu dengan yang lain adalah wajar. Yang penting adalah bahwa setiap golongan harus berlomba mewujudkan kemaslahatan umat, bukan sebaliknya malah menimbulkan pertentangan dan permusuhan umat.

Adapun perbedaan faham dari masing-masing golongan itu selama dalam masalah Fuuru’, bukan masalah pokok, tidak perlu kita besar-besarkan. Tetapi justru disinilah tiap golongan itu berlomba untuk dapat berbuat yang terbaik bagi masyarakat.

Nabi bersabda, “aku memohon kepada Rabku 3 macam, Pertama aku mohon agar umatku jangan mati kelaparan karena musim kering, kedua aku mohon pula kepada Rabku agar umatku jangan sampai mati karam, dan terakhir aku mohon agar umatku jangan saling bermusuhan. Dua dari tiga permohonanku itu diterima Allah, tapi yang terakhir yaitu permohonan ketiga tidak diperkenankan oleh Allah,” (Hadits Nabi dari Abi Sa’ad, diriwayatkan Imam Muslim).

Hadits tersebut, kita mendapatkan pelajaran dan hikmah yang berharga, mengapa Allah tidak menerima permohonan Nabi-nya, agar Ummat islam ini hanya ada satu golongan saja, satu pemahaman yang sama dalam setiap permasalahan? Jawabannya adalah bahwa kalau umat islam hanya 1 golongan, maka itu artinya manusia sama dengan Malaikat. Bila hal ini terjadi tentu itu akan bertentangan dengan khendak Allah, dan Manusia akan bersifat statis, tidak kreatif.
Dengan demikian tentu kita perlu berjuang, berjihad, atau ber Amar ma’ruf nahi munkar,.
Wallahu a’lam.

Kata Bijak

Hadapilah problem hidup diri kmu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan diri kmu di kuasainya.Biarkanlah diri kmu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna. (Hellen Keller) Memecahkan masalah itu sult.mengenal masalah lebih sulit.tetapi menemukan masalah jauh lebih sulit (Albert Einstein)

MARS IAIIG

Tengadahlah kedua tangan 
Memuji kebesaranmu
Pewaris ulama t'lah datang 
Pembawa semangat islam

Dengan semangat '45 
Berdasarkan pancasila
Institut Agama Islam Imam Ghozali berdiri 

*Mari kita bersyukur 
  Atas karunianya 
  Amar ma'ruf nahi munkar
  Bagi indonesia makmur
  Hiduplah IAIIG Semoga tuhan memberkahi...........

HYMNE IAIIG

Bersinar terang kalam illahi
Menghias dada insani
Satukan langkah untuk membangun 
Nusa, bangsa dan agama

Dari Institut Agama Islam Imam Ghozali kita
Lahir pewaris para ulama penerus citra cita
Illahi robbi kami pohonkan taufiq hidayah-Mu
Dengan semangat ikhlas mengabdi pancarkan jiwa islam
Berkahilah IAIIG Amin.....Amin.....